Kebiasaan Buruk Pengguna Motor yang Menyebabkan Kerusakan

Kebiasaan buruk pengguna motor sering Anda temui bahkan tidak menutup peluang sudah melakukannya. Apalagi kendaraan roda sudah menjadi bagian dalam kehidupan. Terutama bagi masyarakat kota yang memakainya pada semua aktivitas.

Jumlah unit motor di Indonesia telah mencapai ratusan juta sehingga terbilang besar. Meski begitu tidak semua pengendara telah mengetahui kondisi kesehatan kendaraannya. Bahkan membiarkan begitu saja tanpa melakukan perawatan tepat.

Mungkin hal yang banyak dikenal masyarakat yakni mengenai langkah servis secara rutin. Jika rutin melakukannya, dipastikan dapat prima dan optimal. Tapi seringkali terdapat kebiasaan sepele yang menyebabkan masalah besar.

Mengenal Kebiasaan Buruk Pengguna Motor Penyebab Masalah Kerusakan

Kerusakan kendaraan roda dua dapat terjadi pada rangka, body, mesin dan sebagainya. Pastikan mengetahui kebiasaan yang harus dihindari sebagai pengendara. Tujuannya supaya dapat bertahan dalam jangka waktu lama dan awet.

1. Menekan Tuas Rem Saat Motor Berjalan

Kebiasaan buruk pengguna motor pertama yakni menekan tuas rem saat berjalan. Hal ini sering dilakukan saat menggunakan gas tapi sebenarnya tidak membutuhkan rem. Tentu harus menghindarinya karena berlebihan.

Masalahnya adalah kampas rem cepat habis sehingga tidak bekerja dengan baik. Bahkan saat menjalankan kendaraan, terasa kinerja rem semakin berkurang. Selain itu berisiko membuat tromol atau piringan kemudian berubah gosong.

Bagi pengendara, masalahnya tidak sederhana karena kegiatan berkendara kurang nikmat. Anda akan merasakan sendiri kenyamanan menghilang secara nyata. Jika memang tidak membutuhkan rem saat mengendarai motor, jangan menekannya.

2. Kurang Rutin Ganti Oli

Walaupun tergolong sepele, tapi kurang rajin mengganti oli banyak pengendara lakukan. Sebenarnya oli memegang peran penting pada kendaraan sehingga harus Anda perhatikan. Apalagi berguna untuk mengoptimalkan kinerja mesin.

Sebagai kebiasaan buruk pengguna motor, terkadang pemilik kendaraan lupa menggantinya. Harus diketahui, setidaknya harus mengganti setiap 4.000km. Hal ini berguna untuk tetap menjaga kondisi mesinnya terjaga dengan maksimal.

Sementara itu jika malas menggantinya, mesin kemudian lebih murah overheat. Belum lagi konsumsi bahan bakarnya tidak berjalan dengan baik. Jadi, pastikan untuk mengganti oli dengan rajin dan memastikan mereknya tepat.

3. Membiarkan Kotoran Pada Filter Udara

Filter udara fungsinya sebagai penyaring udara luar yang masuk mesin motor. Tentunya harus membersihkannya karena semakin lama berubah lebih kotor. Jangan membiarkannya karena membuat tarikan berat dan boros bensin.

Udara sebenarnya dibutuhkan untuk membantu proses pembakaran yang terjadi. Jika ternyata cukup kotor, kemudian lebih banyak debu masuk pada mesin. Pembakaran akan berjalan dengan baik jika udaranya terjaga selalu bersih.

4. Mematikan Motor Dengan Standar Samping

Banyak orang tidak mengetahui jika mematikan motor dengan standar samping itu berbahaya. Terlebih sudah sering melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Masalahnya semakin buruk karena seringkali sulit mengubah kebiasaan tersebut.

Risikonya sebagai kebiasaan buruk pengguna motor tidak baik karena menjadikan kelistrikan terkuras. Penting Anda ketahui kalau fitur standar samping adalah untuk keamanan. Terutama supaya tidak berjalan apabila standar belum benar.

Sebenarnya kalau hanya sesekali melakukannya bukan menjadi masalah berarti. Tapi berbeda kasusnya apabila setiap kali mematikan motor harus menggunakan standar samping. Bukannya lebih mudah tapi menyulitkan karena aki cepat habis.

5. Tidak Menggunakan Starter Kaki

Banyak motor matic tidak memiliki pedal starter manual karena terpasang electric starter. Jika motor Anda masih memilikinya, beruntung karena ampuh menghemat aki. Apalagi tidak menggunakan starter kaki, dapat menjadi masalah.

Bahkan tergolong kebiasaan buruk pengguna motor pada semua tipe kendaraan. Saat ini kebanyakan motor menggunakan aki kering dengan electric starter. Tentu tidak tahu kapan habisnya sehingga harus pakai starter kaki.

6. Memilih Bensin Eceran

Selalu memilih bensin eceran ternyata bukanlah hal yang dinilai bagus bagi kendaraan. Apalagi jika tidak mengetahui bagaimana kualitas bensin tersebut. Terlebih apabila belum mempercayai tempat pembelian bensin eceran motornya.

Bahkan kebiasaan buruk pengguna motor satu ini berisiko karena banyak penjual curang. Jika tidak disertai dengan komposisi aslinya, dapat menyebabkan masalah mesin. Misalnya kemunculan kerak karena komposisinya tidak original.

Kerak yang keluar merupakan endapan mesin kendaraan. Tentu dapat menyebabkan masalah besar karena motor semakin lambat saat digunakan. Bukan hanya itu, tapi Anda akan merasakan jika fungsinya kurang stabil.

7. Terlalu Malas Mengisi Angin Ban

Ban termasuk komponen krusial sehingga wajib terpantau. Banyak orang terlalu malas mengisi angin ban sehingga bermasalah pada tekanannya. Jika mengisi, harus tepat jangan berlebih atau kurang.

Sebenarnya menjadi kebiasaan buruk pengguna motor yang dilupakan. Anda wajib mengisi 1-2 minggu sekali tergantung penggunaan. Rutin melakukannya tentu membuat ban awet dan velg terjaga.

8. Menahan Gas Saat Terasa Macet

Sering menahan gas saat terasa macet menjadi risiko yang tidak boleh Anda lakukan. Sebenarnya kondisi macet membuat pengendara merasa kurang nyaman. Kemudian memaksanya dengan menahan gas dan menyebabkan kampasnya aus.

Selain itu rumah kampas fungsinya akan berubah tidak optimal seperti awalnya. Jika mengalami masalah macet, biarkan saja dan tidak menahannya. Kalau perlu mematikan dulu kendaraan lalu menyalakan kembali sebelum mengendarainya.

Berbagai kebiasaan terburuk tersebut sebenarnya umum dilakukan dan ditemui sehari-hari. Mulai dari tidak terbiasa atau sengaja melakukannya karena sedang malas. Pastikan mengubahnya dengan melakukan langkah perawatan yang benar.

Misalnya rutin memanaskan motor, mengganti oli secara berkala dan mengecek aki hingga busi. Bahkan menggunakan bahan bakar tepat dan servis rutin. Jadi, kebiasaan buruk pengguna motor jangan sampai Anda lakukan.