Ketahui Penyebab Intoleransi Laktosa dan Cara Mengatasinya

Ketahui Penyebab Intoleransi Laktosa dan Cara Mengatasinya

Pernah mendengar istilah intoleransi laktosa atau lactose intolerance dan apa penyebab intoleransi laktosa yang dapat membuat penderitanya diare akut, perut kembung dan sering buang angin ketika mengonsumsi makanan dan minuman mengandung laktosa atau gula alami dari susu.

Istilah ini masih cukup jarang terdengar di Indonesia, namun faktanya intoleransi lakt lactose intolerance osa dialami oleh 68% populasi di dunia dan banyak dialami orang ras Asia dan juga Afrika.

Penyebab Intoleransi Laktosa pada Orang Dewasa

Pernah mendengar istilah intoleransi laktosa atau lactose intolerance dan apa penyebab intoleransi laktosa yang dapat membuat penderitanya diare akut.

Sebelum mengetahui penyebabnya Anda harus mengetahui dulu intoleransi laktosa itu apa. Lactose intolerance merupakan sebuah kondisi pada individu yang kesulitan mencerna laktosa.

Laktosa merupakan gula terkandung pada susu dan produk olahannya. Pada manusia normal laktosa yang masuk ke dalam tubuh akan dipecah oleh enzim bernama laktase, enzim ini diproduksi oleh sel lapisan usus halus.

Namun, pada penderita lactose intolerance tidak memiliki atau kekurangan laktase sehingga tubuh tidak dapat mencerna gula alami ini dengan sempurna. Penyebab intoleransi laktosa ini biasanya terjadi karena faktor genetik dan juga genetik.

Secara umum adalah empat penyebab lactose intolerance yaitu intoleransi laktosa primer yang disebabkan oleh faktor genetik, biasanya gejalanya akan muncul saat memasuki masa remaja atau remaja.

Kondisi bawaan akibat dari kelainan faktor genetik, berbeda dengan jenis sebelumnya. Pada kondisi ini biasanya bayi sama sekali tidak memproduksi enzim laktase namun kejadian ini sangat jarang terjadi.

Penyebab intoleransi laktosa lainnya adalah dalam masa perkembangan biasanya terjadi pada bayi yang lahir secara prematur namun biasanya kondisi ini akan membaik seiring bertambahnya usia.

Terakhir adakah penyebab sekunder terjadi karena penurunan kondisi laktase akibat penyakit. Penyakit yang akan mempengaruhi enzim laktase adalah penyakit celiac, penyakit crohn, infeksi usus, radang usus, efek kemoterapi hingga penggunaan antibiotik dalam jangka waktu panjang.

Apakah Intoleransi terhadap Laktosa Berbahaya bagi Kesehatan

Gejala yang sering dirasakan oleh para penderita adalah sering buang angin, perut terasa kembung, terasa nyeri pada perut, mengalami diare, perut sering berbunyi ‘krucuk-krucuk’ atau dikenal dengan istilah borborygmi.

Selain itu, pada beberapa kondisi penyebab intoleransi laktosa juga dapat membuat Anda merasa mual hingga muntah. Biasanya gejala ini akan terasa setelah 30 menit hingga 2 jam mengonsumsi makanan atau minuman mengandung gula alami dari susu.

Gejala ini akan berbeda setiap orangnya tergantung. Namun, gejala ini jarang terjadi pada bayi dan anak-anak berusia dibawah 6 tahun. Justru gejala sering muncul seiring dengan bertambahnya usia termasuk saat dewasa.

Alasan lactose intolerance banyak terjadi pada orang dewasa adalah adanya penurunan kemampuan dalam mencerna laktosa setelah melewati fase bayi.

Melalui data yang diperoleh Alomedika di Indonesia sekitar 56,2% populasi mengalami masalah ini, banyak ditemukan pada anak-anak berusia 12 hingga 14 tahun yaitu sebanya 73%.

Muncul pertanyaan kondisi intoleransi laktasi apakah berbahaya bagi tubuh. Pada dasarnya kondisi ini tidak berbahaya namun menyebabkan rasa tidak nyaman karena gejala-gejala muncul.

Gejala-gejala tersebut muncul secara sementara sehingga tidak masuk ke dalam kategori yang berbahaya. Namun, perlu diketahui bahwa kondisi ini akan memunculkan komplikasi akibat tubuh tidak dapat memperoleh nutrisi terkandung pada susu dan olahannya.

Sejumlah nutrisi dan gizi yang terkandung antara lain vitamin A, B12, D, dan juga laktosa. Kondisi dapat disebabkan akibat kurangnya asupan nutrisi dari susu dan produk olahannya adalah malnutrisi, osteopenia serta osteoporosis.

Untuk mengurangi komplikasi tersebut lebih baik untuk berusaha tetap memenuhi nutrisi-nutrisi tersebut dari makanan dan minuman lain yang tidak mengandung laktosa.

Cara Mengatasi Intoleransi terhadap Laktosa pada Orang Dewasa

Hingga saat ini belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan penyebab intoleransi laktosa. Namun, Orang dewasa mengalami kondisi ini bisa mengatasinya dengan cara-cara berikut ini untuk mengurangi gejala yang muncul.

  1. Suplemen Enzim Laktase

    Suplemen enzim laktase ini bisa dikonsumsi untuk membantu tubuh mencerna gula alami dari susu. Namun, efektivitasnya pada setiap individu akan berbeda-beda.

  2. Sengaja mengonsumsi laktosa

    Daripada menghindari, sengaja mengonsumsi laktosa secara teratur akan membuat tubuh bisa terbiasa. Hal ini akan merangsang mikrobiota usus menghasilkan enzim laktase yang cukup. Namun walaupun begitu, bukan berarti tubuh sembuh dari intoleransi enzim secara total.

  3. Pentingnya probiotik dan prebiotik

    Probiotik dan prebiotik sama-sama memiliki efek penting untuk mengurangi gejala, meskipun pengurangannya sangat sedikit. Prebiotik sendiri merupakan mikroorganisme bermanfaat untuk kesehatan, sedangkan prebiotik merupakan serat yang biasanya berasal dari bakteri baik menjadi makanan probiotik.

Cara Mencegah Gejala Penyebab Intoleransi Laktosa

Cara pencegahan paling manjur yang bisa dilakukan oleh semua orang penderita lactose intolerance adalah menghindari makanan serta minuman mengandung susu dan produk olahannya.

Untuk mencegah tubuh mengalami malnutrisi, Anda bisa mengganti nutrisi-nutrisi dari produk olahan lactose intolerance friendly seperti susu kedelai, susu almond, ikan dan masih banyak lagi.

Lakukan juga pemeriksaan pada dokter dengan tujuan memastikan gejala penyebab intoleransi laktosa yang muncul bukan disebabkan dari penyakit lain seperti alergi susu sapi, iritasi pada usus besar dan lainnya karena setiap memiliki perawatan berbeda-beda.