Dunia sedang fokus dalam praktik ekonomi hijau untuk memastikan kesejahteraan manusia berbanding lurus dengan keasrian alam. Semakin majunya teknologi tentu menjadi bukti dunia semakin maju, namun di sisi lain bumi juga semakin terkuras dan butuh penghijauan.
Kecerdasan SDM saat ini berupaya mewujudkan kehidupan lebih baik dengan fokus pada green economy atau ekonomi hijau. Upaya ini mencoba menerapkan pelaksanaan tanpa karbon yang dapat merusak alam dari darat, laut, maupun udara.
Mengenal Seputar Praktik Ekonomi Hijau
Pada praktik ini, pemahaman sama terhadap definisinya sangat penting. Ini adalah sebuah gagasan demi menyelaraskan kesetaraan sosial serta kesejahteraan masyarakat melalui berbagai upaya bisa merusak lingkungan hidup. Konsepnya ingin menggunakan sesedikit mungkin sumber daya alam agar tidak merusak alam, namun kesejahteraan manusia bisa dicapai.
Gagasan ini memiliki peraturan jelas serta transparan mengharuskan pihak terlibat patuh tunduk pada aturan yang dibuat. Ada pengawasan terhadap kinerja maupun besaran anggaran guna memastikan program berjalan dengan baik. Di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam tentu terlibat dalam upaya penting dunia ini. Salah satu praktik ekonomi hijau adalah membuat barang bernilai tinggi dari benda bekas, seperti botol dan plastik.
Pemberdayaan berlapis ini dapat mengurangi jumlah sampah di suatu wilayah sehingga otomatis kondisi alamnya juga jauh lebih baik. Pelaksanaan green economy ini membutuhkan peran dari semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Ketika semua pihak kompak bekerja sama maka tujuan menghijaukan bumi dan mensejahterakan manusia baru bisa tercapai.
Agenda Implementasi Serta Praktik Ekonomi Hijau
Agenda implementasi green economy pada dasarnya mengacu pada tiga hal, diantaranya transisi bahan bakar, optimalisasi dan efisiensi energi, serta mitigasi perubahan iklim. Adapun penjelasan lebih jelas mengenai ketiga hal tersebut adalah:
1. Transisi Bahan Bakar
Contoh praktik ekonomi hijau pertama adalah perubahan dari bahan bakar minyak ke bahan bakar listrik. Namun, perlu ada kajian kembali karena listrik terbuat dari batu bara yang otomatis memberikan potensi polusi tidak kalah besar.
Memperbanyak kendaraan umum dan membuat regulasi ketat terhadap pembelian dan pajak kendaraan pribadi bisa menjadi salah satu solusinya. Supaya masyarakat lebih peduli terhadap dampak polusi bagi lingkungan.
2. Optimalisasi Efisiensi
satu bentuk nyata dari optimalisasi efisiensi energi adalah pengurangan jumlah rumah kaca yang bisa menyebabkan lapisan ozon menipis. Material kaca bisa diganti dengan bahan lain yang lebih ramah lingkungan dan pastinya kokoh sebagai gedung untuk bekerja. Pengurangan rumah kaca juga berlaku untuk bidang rumah tangga. Memperhatikan material bangunan menjadi hal penting untuk mendukung penghijauan alam.
3. Mitigasi Perubahan Iklim
Khusus praktik ekonomi hijau yang satu ini adalah lebih kepada peran penting pemerintah terkait riset serta bidang advokasi. Orang-orang yang pakar pada bidangnya tentu harus diberikan ruang untuk berkembang lebih banyak supaya bisa membantu negara.
Tiga komponen di atas diharapkan mampu mendukung penghijauan terhadap bumi tanpa menurunkan standar kualitas kehidupan manusia. Semakin cepat pelaksanaannya maka semakin bagus dampaknya terhadap bumi. Indonesia menjadi salah satu negara yang melaksanakan program green economy dengan berbagai cara. Pemerintah telah berupaya menetapkan dan merevisi aturan izin terkait pendirian bangunan untuk tujuan komersial atau non-komersial.
Sekarang setiap bangunan, baik rumah maupun gedung memiliki aturan harus tersedia lahan hijau. Biasanya praktik ekonomi hijau ini juga terlihat di beberapa komplek perumahan yang mengosongkan beberapa lahan untuk pepohonan atau tempat bermain anak-anak. Contoh praktik lainnya adalah pengalihan kendaraan dari bahan bakar minyak ke bahan bakar listrik.
Sekarang sudah bermunculan mobil listrik, bus listrik, kereta listrik, sepeda listrik, juga motor listrik yang tidak menimbulkan suara bising di jalanan. Bangunan yang diharuskan ada lahan hijau bukan hanya kantor dan rumah, sekolah juga demikian aturannya. Bahkan pemerintah tidak segan memberikan apresiasi terhadap sekolah yang memiliki ruang hijau terbuka dengan baik.
Masyarakat Harus Memiliki Peran Akitf Dalam Praktik Ekonomi Hijau
Berbagai praktik ekonomi hijau di Indonesia ini membuktikan keseriusan pemerintah dalam menjaga bumi. Namun, upaya dan segala program tersebut tentu tidak akan berhasil tanpa ada peran aktif dari masyarakatnya sendiri. Saat ini masyarakat juga bisa berinisiatif menanam sayur atau buah maupun tanaman hias di dalam pot.
Bahkan bisa menanam cabai, tomat, dan sayuran lainnya dengan metode hidroponik. Tidak perlu media tanah, cukup air yang otomatis mengalir dengan pengaturan. Indonesia menjadi salah satu negara yang beruntung karena letaknya di garis khatulistiwa dan memiliki sumber daya alam melimpah.
Namun, keberuntungan alamiah itu tidak akan terasa ketika pengelola atau SDM rendah dan kurang memiliki etika. Semudah tidak buang sampah sembarangan saja merupakan salah satu dukungan menjaga bumi. Tidak menggunakan plastik untuk mengemas makanan juga merupakan bentuk praktik ekonomi hijau saat berbisnis.