Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak sekali orang menyebut Gunung Padang sebagai “Piramida” tertua di Dunia. Lantas, bagaimana sebenarnya awal mula penemuan situs tersebut.
Hadirnya penemuan sejarah Gunung Padang terbukti sebagai situs kuno yang sarat dengan cerita. Posisinya di Desa Karyamukti, Cianjur, provinsi Jawa Barat. Ternyata ukurannya megah karena dilengkapi luas sampai 291.800m2.
Dari bentuk dan luasnya tersebut bisa mengundang perhatian mata orang Indonesia dan internasional. Apalagi setelah mendapatkan klaim sebagai piramida tertua. Penemuannya tentu memiliki banyak fakta menarik.
Sejarah Gunung Padang dan Penemuan Awalnya Pada 1914
Gunung Padang pertama kali ditemukan N. J. Krom pada tahun 1914 yang lalu. Anda mampu menemukan laporan dalam Rapporten Oudheidkundige Dienst. Tapi waktu penemuan pertama kali sebutannya lain dari sekarang. Laporan dalam sejarah Gunung Padang sekedar menyebutkan sebagai situs baru. Lokasinya tidak jauh dari Gunung Melati dan dijadikan wilayah penelitian. Baru pada 1979 mulai menemukan ratusan peninggalan purbakala di dalamnya.
Penemuan tersebut faktanya dilaporkan penduduk yang dilanjutkan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional secara mendalam. Badan ini melaksanakan penggalian atau ekskavasi. Penggalian pertama dilaksanakan untuk teras 4-5 saja. Setelah selesai mengamati dan meneliti, situs ini dibuktikan sebagai peninggalan masa megalitik. Tentu terdapat bentuk bundel berundak yang menarik. Sebagai sejarah masa zaman batu besar, tentu istimewa.
Zaman megalitikum punya istilah lain sebagai zaman batu besar. Bukti utama dan besar yakni melimpahnya sisa peninggalan masa megalitiku. Contohnya formasi bebatuan untuk ritual maupun tempat pemujaan masa lalu. Dalam sejarah Gunung Padang sampai saat ini muncul ragam perbedaan bentuk. Sekarang tempat pemujaan tetap berdiri meski ada kerusakan luar maupun dalam. Kerusakan banyak terjadi karena tumbuhan hingga erosi.
Bukan sekedar itu, tapi kepopuleran dan pemberitaan yang banyak juga mempengaruhi kerusakan. Penyebabnya karena terdapat aktivitas wisata tidak terkendali. Bahkan banyak pencoretan sampai sengaja merusak situs. Ada kerusakan membuat batu ini tidak berbentuk normal lagi. Tentu setelah diperiksa kemudian bisa lepas, aus, patah, miring dan keadaan buruk lainnya. Misalnya karena menghilang ke kaki bukit atau berubah formasi.
Kompleks Punden Berundak yang Dipercaya Menjadi Piramida Tertua
Keindahan sejarah Gunung Padang dibuktikan sebagai formasi kompleks berundak agung. Bahkan disebutkan sebagai yang paling besar di Asia Tenggara. Apalagi punya lima teras pada piramidanya di mana ukurannya cukup bervariasi. Batuan yang digunakan sebagai material pembangunannya yakni andesit. Ukuran panjangnya tentu mencapai 1 meter lalu disertai beberapa tiang-tiang. Pada situs tersebut, setiap teras pastinya punya manfaatnya sendiri-sendiri.
Misalnya teras utamanya yang memiliki bagian paling luas. Tentu telah tersusun dari batu dengan jumlah lebih banyak dari teras lain. Sementara itu naik ke bagian atas, jumlah formasinya pasti menurun Klaimnya sebagai piramida tertua bias ditemukan catatannya dalam National Geographic dan lainnya. Disebutkan kalau struktur piramida tertua ini didalami oleh peneliti Indonesia. Tepatnya dalam American Geophysical Union (2018).
Untuk klaim sejarah Gunung Padang sebenarnya disebabkan karena bentuknya berbeda. Khususnya jika membandingkan dengan bukit sekitar dan telah dilakukan penelitian. Selama bertahun-tahun kemudian bias diperkirakan estimasi umurnya. Penemuan ini berisi berbagai formasi hingga bahan yang terbilang kuno. Setidaknya umur dari fondasi beserta bahannya dapat mencapai 10 ribuan tahun. Tidak menutup kemungkinan lebih tua karena dibangun secara bertahap.
Selain itu semua peneliti menerangkan pembuktian berhubungan tentang setiap lapisannya. Misalnya saja pada lapisan pertama terbukti punya usia 3.500-an tahun. Karena memanfaatkan penanggalan radiocarbon, efektif membuktikan umurnya. Selanjutnya pada lapisan keduanya yakni rataan usianya hingga 8.000-an tahun lebih. Kemudian perhitungan lapisan nomor tiga 9.500 tahun dengan tertua 28.000 tahun. Tentu umurnya begitu tua jika membandingkan piramida lainnya.
Diperkirakan Dibangun Pada Peradaban dengan Teknologi Tertinggi
Kemegahan sejarah Gunung Padang penggaliannya perlu intensif karena masih banyak rahasia. Misalnya mengenai keberadaan bangunan besar pada bagian bawah situs. Bahkan bisa 3 kali lebih megah dibandingkan Borobudur. Selain itu berdasarkan penelitian juga ditemukan dugaan kuat terhadap bukti tersebut. Banyak ahli sejarah ikut serta saat membuktikan semua temuannya. Karena ditutupi tanah dan tanaman, bias saja sebenarnya lebih megah.
Bangunan piramida ini faktanya dapat menjadi gambaran peradaban teknologi tertinggi khusus masanya. Riset faktanya penting karena penemuan perlu dibuktikan lebih banyak. Teknologi arsitektur lebih maju dibandingkan zaman pembangunannya. Dunia terkejut karena sejarah Gunung Padang dimulai dari 25.000 tahu. Inilah alasannya pakai teknologi sangat maju jika membandingkan masyarakat zaman itu. Semua fakta dan sejarahnya bias mengguncangkan internasional.
Dalam penelitian menemukan semen purba sebagai perekat setiap batunya. Temuan ini sekaligus menjadi bukti jika terbangun atas bantuan semen purba. Menurut penelitian kemungkinan dibuat dari silika dan tanah liat besi. Keunikan semen purba begitu besar karena memiliki kandungan kadar besi sebanyak 40%. Kandungan ini cocok sebagai kombinasi perekat batu kuat. Walaupun perkiraan berumur puluhan ribu tahun tapi masih terlihat istimewa.
Sebagai piramida tertua membuatnya mendahului bangunan piramida Mesir dan mengejutkan banyak orang. Apalagi piramida mesir menjadi keajaiban dunia. Pastinya sejarah Gunung Padang sama spesial karena keindahan temuannya.